You are currently viewing Melalui Tapaksuci, POR UMS Bentuk Karakter Mahasiswa

Melalui Tapaksuci, POR UMS Bentuk Karakter Mahasiswa

  • Post author:
  • Post category:Berita

Program Studi Pendidikan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam perkembangannya terus menerus melakukan inovasi untuk memberikan pendidikan kepada para mahasiswanya. Mata kuliah Tapak Suci menjadi salah satu usaha untuk membentuk karakter mahasiswa melalui seni beladiri. Tindak lanjut dari mata kuliah Tapak Suci tersebut yaitu Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM).

UKT ini dilaksanakan di lingkungan kampus UMS selama dua hari, yaitu pada hari Sabtu – Ahad (28-29/07/2018). Dalam proses pelaksanaanya, program studi Pendidikan Olahraga menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UKM TS UMS) sebagai pengelola acara dan penguji siswa Tapak Suci tersebut.

Bapak Nur Subekti sebagai Kepala Program Studi Pendiidkan Olahraga UMS (Kaprodi POR UMS), menyampaikan bahwa Tapak Suci mejadi ciri khas dalam bidang olahraga beladiri yang ada di prorgram studi Pendidikan olahraga UMS, karena berada dinaungan persyarikatan Muhammadiyah. “Tapak Suci ini diarahkan menjadi ciri khas karena kita berada dibawah naungan persyarikatan Muhammadiyah” jelasnya. Lanjut Kapordi POR UMS menjelaskan, mata kuliah Tapak Suci akan menjadi kompetensi utama bagi mahasiswa lulusan POR UMS, dibuktikan dengan adanya Sertifikat jenjang tingkatan mahasiswa di Tapak Suci.

“Mata kuliah ini menjadi kompetensi utama untuk membekali mahasiswa lulusan prodi olahraga, nantinya mendapatkan sertifikat dari kepangkatannya di tapak suci”. Serifikat tersebut berguna sebagai pendukung mahasiswa setelah lulus kuliah nanti “Sertifikat tersebut akan medukung sekali bagi lulusan pendidikan orlahraga maupun untuk tenaga non akademik” lanjutnya.

Sebelum dilaksanakannya Ujian Kenaikan Tingkat Tapak Suci, mahasiswa mengikuti perkuliah Tapak Suci selama satu semester. Ditambah lagi mahasiswa diwajibkan mengikuti latihan tapak suci diluar perkuliahan selama minimal lima belas kali pertemuan. Kaprodi POR UMS juga berharap, dengan adanya ujian kenaika tingkat ini mahasiswanya nanti mampu menghidup-hidupi Tapak Suci di sekolah atau daerahnya masing-masing.

Dihadapan para mahasiswanya, Kaprodi POR tersebut menyampaikan bahwa berlatih seni beladiri Tapak Suci ini berguna untuk membentuk karakter, mental dan fisik. Tak lupa dia juga mengingatkan semboyan Tapak Suci kepada Mahasiswanya “Dengan iman dan akhlaq saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlaq saya menjadi lemah”. (Risqi)