Tim BEM Fakultas Farmasi Kembali Lolos PPK Ormawa, Angkat Hilirisasi Bilik TOGA dan Oemah Jamu

ums.ac.id, SOLO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali lolos Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Ristek 2024.

Tim PPK Ormawa dari BEM Farmasi UMS pada kali ini mengusung tema “Entrepreneur Village: Hilirisasi Bilik TOGA dan Oemah Jamu Melalui Pengembangan Sistem Penjualan Terpadu di Desa Sidorejo, Klaten” dengan dosen pendamping apt. Peni Indrayudha, Ph.D., dari Fakultas Farmasi.

“Pada tahun 2023 kami juga Alhamdulillah lolos pendanaan dengan topik konservasi TOGA, dan dirasa masih kurang optimal untuk outputnya dan tahun ini kami coba kembangkan atau kembali follow up bilik TOGA (Tanaman Obat Keluarga) ini yang nantinya produk jamu yang kami hasilkan bisa dipasarkan secara luas sampai e-commerce,” ungkap Triana Ariska Dewi, Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa BEM Farmasi, Selasa, (2/7).

Triana menyebutkan, desa Sidorejo merupakan daerah konservasi taman nasional dan desa wisata. Dengan harapan, produk jamu yang nanti dihasilkan bisa menjadi icon baru untuk desa Sidorejo dan menambah pendapatan warga dan bisa dilirik wisatawan yang berkunjung ke Sidorejo.

Kemudian, mayoritas mata pencaharian masyarakat desa Sidorejo adalah penambang pasir sehingga mengakibatkan komoditas perdagangan dan perkebunan hanya menjadi mata pencaharian sampingan bagi warga setempat.

“Beberapa permasalahan nyata yang tengah dihadapi warga Desa Sidorejo yaitu rendahnya keterampilan dan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan potensi Bilik TOGA yang sudah ada, pengolahan TOGA, dan pemasarannya. Oleh karena itu hal ini menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan,” tegasnya.
Pihak desa menyambut dengan antusias dan mendukung penuh program yang diusung oleh Tim PPK Ormawa ini. TIM BEM Fakultas Farmasi UMS menginisiasi terkait olahan produk jamu setelah melakukan observasi dan diskusi dengan warga yang merasa kurang bekal secara gamblang mengenai produk jamu, juga warga masih bingung dalam memasarkannya.

Tim dari Farmasi UMS ini telah melaksanakan beberapa survey ke pihak desa termasuk UMKM, monitoring bilik TOGA, sekaligus pembersihan lahan dari rumput liar. Mereka juga telah melakukan survey ke beberapa tempat wisata di sana yang memungkinkan untuk bisa diadakan pembangunan stand dari PPK Ormawa yang dikelola oleh kelompok baru rintisan wirausaha.

“Harapan kami mengabdi di sana adalah kebermanfaatan kami sebagai mahasiswa bisa dirasakan oleh pihak warga, dan terjalin hubungan baik dengan warga setempat, dan pastinya dari kami berusaha untuk menjadikan program kami ini menjadi salah satu hal baik yang meningkatkan perekonomian desa,” harap Ketua Tim Pelaksana.

Dalam waktu dekat ini, tim akan melanjutkan agendanya dengan mengadakan pendampingan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta sertifikasi halal. (Maysali/Humas)