You are currently viewing MGBK Kabupaten Pati Gelar Workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan di UMS

MGBK Kabupaten Pati Gelar Workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan di UMS

  • Post author:
  • Post category:Berita

Rombongan Guru Bimbingan Konseling Kabupaten Pati yang tergabung dalam MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) mengunjungi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kampus biru dengan gedung Induk Siti Walidah yang menjadi lokasi mereka untuk menimba wawasan mengenai pembelajaran yang menyenangkan di sekolah. Mereka juga ingin mengenal lebih jauh tentang UMS.

Kunjungan yang dilaksanakan, Selasa (29/10/2019) tersebut diterima oleh Kepala Biro Rektorat sekaligus Sekretaris Rektor Dr. Anam Sutopo, M.Hum, Kabag Humas dan Media Budi Santoso, M.Si serta Kasubag Promosi, Maryadi di Gedung Induk Siti Walidah UMS.

Dalam kunjungannya, selain untuk menjalin tali silaturahmi antara UMS dengan MGBK Pati juga untuk bertukar pikiran dalam bentuk workshop dengan tema ‘Gerakan Sekolah Yang Menyenangkan’ yang di isi oleh Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D yang ahli dalam bidang Psikologi sekaligus Wakil Rektor III UMS serta Drs. Muhroji M.Si, dari Program Studi PGSD UMS.

Dalam materinya, Taufiq menjelaskan berbagai hal terutama metode memotivasi anak didik untuk berperilaku positif. Salah satunya dia mencontohkan mengenai konsep IKIGAI di Jepang. IKIGAI berasal dari bahasa Jepang IKI yang berarti Kehidupan dan GAI adalah nilai kehidupan.

“Mengambil dari konsep IKIGAI kita sebagai guru Bimbingan Konseling bisa memberikan PR (Pekerjaan Rumah) satu minggu sekali yang terdiri dari 10 kebaikan untuk bapak, 10 kebaikan untuk ibu, dan 10 kebaikan untuk anggota keluarga lainnya. Sehingga melalui PR ini siswa akan terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan yang nantinya akan menjadi habit (kebiasaan) yang positif bagi para siswa,” ujar Taufik.

Perilaku positif untuk anak didik juga bisa mengambil kisah sehari-hari yang ada di sekitar kita yang kadang lepas dari perhatian. “Ada banyak kisah yang ada di sekitar kita tapi luput dari perhatian. Misalnya rasa syukur, tepa selira dan lainnya,” ungkapnya.

Taufiq juga menyampaikan, dalam hal kebahagiaan itu tak melulu tentang harta dan kekayaan saja. Namun hal-hal sederhana pun bisa membuat kita bahagia. “Jangan terlalu sibuk mencari yang sempurna, jika yang sederhana saja mampu membuatmu bahagia,” ucap Taufik yang disambut senyum gembira para peserta. (Bangkit N/Humas)