Mentoring UMS Gelar Mabiru: Tingkatkan Akhlak Sebagai Bekal Dakwah bagi Mahasiswa

Pembekalan mengenai akhlak dalam upaya dakwah bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan hal yang cukup penting untuk diperhatikan. Beranjak dari hal tersebut, Koordinator Mentoring Pusat (KMP) yang berada dibawah naungan Lembaga Pengembangan Pondok Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS menggelar kegiatan yang diberi nama Malam Bina Ruhiyah (Mabiru), Jum’at – Sabtu (3-4/11/2017).

Kegiatan yang digelar di Masjid Fadlurrahman Kampus 1 UMS ini mengambil tema “Mencetak Generasi Muslim Peradaban yang Tangguh dalam Akhlak dan Keilmuan”. Acara yang dihadiri oleh sekitar 18 mahasiswa ikhwan dan 24 mahasiswa akhwat ini terdiri dari beberapa perwakilan yang berasal dari Koordinator Mentoring Fakultas (KMF) UMS.

Fahrurrazy selaku ketua KMP UMS menjelaskan bahwa terdapat 2 tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini. Kedua tujuan tersebut diantaranya untuk memberikan bekal kepada pengurus Mentoring Fakultas dan mempererat ukhuwah antarpengurus.

“Tujuannya yang pertama untuk membekali pengurus fakultas agar mereka menjadi pengurus yang berkualitas dan bisa mengemban amanah yang diberikan. Yang kedua untuk mempererat ukhuwah antar koordinator fakultas maupun dari fakultas ke KMP,” jelasnya ketika ditemui dalam acara Mabiru.

Terdapat 3 inti materi yang dibawakan dalam kegiatan ini. Materi pertama berkenaan mengenai akhlak dan dakwah yang langsung dibawakan oleh Ust. Hawin Murtadlo, dan materi selanjutnya lebih membahas mengenai motivasi yang dibawakan oleh Ust. Abu Bakri Royani, S.Ag.

Pemberian materi ini ditujukan sebagai bekal para pementor di setiap fakultas gar dapat meningkatkan akhlaknya untuk menjadi lebih baik. Selain itu juga untuk memberikan semangat kepada mereka agar semakin kuat dalam melaksanakan dakwah melalui kegiatan Mentoring yang secara rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 07.00 WIB di fakultas masing-masing.

Ust. Hawin menyampaikan bahwa dakwah merupakan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam dakwah sendiri perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya (1) niat dalam berdakwah harus lurus, (2) seorang da’i perlu memperlakukan orang dengan keadaannya masing-masing, (3) tidak mencari kesalahan orang, dan (4) mau untuk menerima nasehat.

Dia juga mengungkapkan bahwa sebagai umat muslim, akhlak adalah hal yang penting untuk dijaga. Menurutnya, secara ringkas terdapat minimal 3 kesimpulan dari akhlak mulia. “Kesimpulan akhlak mulia minimal ada 3, yaitu kita berbuat baik kepada orang lain dan membantunya dengan apapun yang kita punya, kemudian jangan menyakiti orang dengan ucapan, tindakan atau perbuatan, dan wajah yang berseri-seri ketika berjumpa dengan orang lain, sebab senyum adalah sedekah,” terangnya ketika menyampaikan materi.

Selain itu, Ust. Abu Bakri juga menambahkan bahwa menjadi orang sukses itu tidaklah mudah. Salah satu yang menentukan diri kita apakah dapat meraih hal tersebut adalah melalui keadaan kita yang sekarang. “Sukses itu beranjak dari keadaan kita sekarang dalam meraih keberhasilan. Jika kita hanya duduk dan diam saja maka kita akan gagal dalam meraih kesuksesan,” jelasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari 1 malam ini tidak hanya diisi dengan materi semata. Terdapat beragam rangkaian acara yang turut melengkapi kegiatan peningkatan akhlak ini. Para peserta dalam kegiatan ini juga dituntut untuk mengaji bersama, ta’aruf antar peserta, melakukan Sholat Lail (Qiyamul Lail), hingga ditutup dengan sharing antara peserta dan panitia. (Khairul)