You are currently viewing Paduan Suara ITB XXV 2017: Voca Al Kindi UMS Raih 3rd place Gold Medal Kategori Popular dan 5th Gold Medal Kategori Lagu Rakyat Indonesia

Paduan Suara ITB XXV 2017: Voca Al Kindi UMS Raih 3rd place Gold Medal Kategori Popular dan 5th Gold Medal Kategori Lagu Rakyat Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita

Kabar gembira masih dirasakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui prestasi yang diperoleh mahasiswanya. Kali ini prestasi tersebut ditunjukkan oleh UKM UMS yang berfokus pada dunia tarik suara, Voca Al Kindi. Mereka berhasil meraih penghargaan sebagai 3rd place Gold Medal Kategori Popular dan 5th Gold Medal Kategori Lagu Rakyat Indonesia.

Kedua penghargaan tersebut mereka raih dalam event paduan suara tingkat nasional, Paduan Suara ITB XXV 2017 di Bandung, Jumat-Senin (15-19/9/2017). Ketua UKM Voca AL Kindi, Fajar Hidayat mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya mereka ikut serta dalam perlombaan yang berada di luar wilayah Jawa Tengah.

“Ini adalah pertama kalinya bagi kita, UKM Voca Al Kindi mengikuti perlombaan di luar Jawa Tengah. Hal ini dilakukan karena kami ingin keluar dari zona nyaman dan ingin bersaing di luar wilayah,” ungkapnya ketika ditemui.

Perolehan penghargaan Gold Medal ini juga tidaklah mudah. Penghargaan tersebut diperoleh melalui poin yang didapatkan oleh peserta. Peserta yang berhak mendapatkan Gold Medal ini ada mereka yang berhasil mendapatkan poin di atas 80. Poin tersebut diberikan berdasarkan 2 hal, yaitu (1) pemilihan lagu yang dibawakan, dan (2) placement (penempatan) suara yang benar.

Fajar juga sempat menceritakan pengalaman tim nya hingga dapat mengikuti perlombaan tersebut. Untuk dapat menjadi finalis juga mereka perlu melalui proses seleksi yang cukup ketat. “Perlombaan tersebut sebelumnya juga ada proses seleksi, kami sendiri mengikuti 2 kategori dalam seleksi tersebut. Dalam seleksi tersebut kami mengirimkan 6 partitur (not balok) yang menjadi lagu yang akan kami lombakan,” jelasnya ketika dia menceritakan proses seleksi yang mereka ikuti.

Dia juga menambahkan bahwa setiap partitur tersebut dikerjakan oleh arranger yang berbeda-beda. Bahkan untuk pembuatannya sendiri memerlukan biaya yang cukup mahal. “Jadi setiap partitur itu kami memesan dari arranger yang berbeda. Setiap arranger memberi harga yang berbeda, ada yang 1,5 juta, ada yang 800 ribu, dan lainnya. Tapi untuk total keseluruhan menghabiskan dana sekitar 7 jutaan,” tandasnya.

Dari keseluruhan peserta yang mengirimkan partitur dari seluruh wilayah Indonesia, hanya 68 tim yang berhasil lolos untuk menjadi finalis. Dari jumlah tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 7 kategori, untuk Voca Al Kindi sendiri masuk dalam 2 kategori, yaitu Popular dan Lagu Rakyat Indonesia.

Cukup banyak anggota tim yang mengikuti perlombaan tersebut. Terhitung dalam 1 tim, Voca Al Kindi mengirimkan 43 orang dengan susunan 38 orang penyanyi (singers), 4 orang official, dan 1 orang dirijen. Untuk dapat meraih penghargaan tersebut, mereka juga telah melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa persiapan yang mereka lakukan bertahap, dari mulai seleksi tim, kemudian pemesanan lagu, hingga latihan rutin dan intensif.

Kita seleksi anggota dengan cara membaca partitur, yang berkompeten dalam lagu tersebut kami pilih. Yang kedua kami memesan partitur dari arranger yang berbeda-beda, 3 lagu pop dan 3 lagu daerah. Kemudian kita harus meminta ijin kepada arranger untuk membawakan lagu tersebut. Yang ketiga kita melakukan latihan rutin dari Maret dan latihan intensif dari Juli akhir sampai September awal,” jelasnya.

Di akhir penjelasannya, dia juga sempat mengungkapkan bahwa rencana tahun depan (Juni 2018) mereka akan mencoba mengikuti lomba tingkat internasional di Pattaya, Thailand. “Tahun depan kami juga ingin mencoba untuk mengikuti perlombaan tingkat internasional di Pattaya. Maka dari itu kami juga sangat mengharapkan ada dukungan dari pihak universitas sendiri,” tutupnya. (Khairul)