You are currently viewing 53 Alat Peraga Matematika karya Mahasiswa UMS di Pamerkan

53 Alat Peraga Matematika karya Mahasiswa UMS di Pamerkan

  • Post author:
  • Post category:Berita

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mempertunjukan pameran alat peraga matematika, di Auditorium Moh. Djazman UMS. Pada hari Jum’at (4/1/2018), terlihat para mahasiswa sibuk menunjukan fungsi dari alat peraga yang mereka buat.

Pameran ini diikuti kira-kira sebanyak 200 mahasiswa Pendidikan Matematika yang menempuh mata kuliah ‘Praktikum Alat Peraga Matematika’. Mata kuliah tersebut, wajib ditempuh oleh mahasiswa pendidikan matematika di semester 7.

Naufal Ishartono, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut, mengaku bahwa tujuan dari pameran kali ini sebagai ujian praktikum bagi mahasiswa itu sendiri.

“Sebenarnya ini ujian praktikum alat peraga, tapi untuk tahun ini kami mencoba konsepnya dibuat pameran. Karena baru pertama kali, jadi pameran ini masih tertup, tapi mudah-mudahan tahun depan bisa dipamerkan unuk semua orang” jelasnya.

Sebanyak 53 alat peraga di uji kegunaannya. Berbagai model alat peraga diperuntukan untuk materi tingkat SD, SMP dan SMA.
Lanjut dia menjelaskan, seluruh alat yang tersedia dibagi dalam dua kategori, yakni alat peraga listrik dan non listrik.

“untuk kategorisasi, baru ada dua katrgori, yaitu alat peraga listrik dan non listrik. Sementara untuk fungsi alat, berlaku untuk materi SD, SMP dan SMA” imbuhnya.

Sememtara Dimas Aditya, sebagai peserta pameran kali ini merasa model ujian dengan konsep pameran alat peraga dirasa efektif dan kreatif. “Ujian seperti ini bagus ya, daripada cuma ujian teori. Terus lebih senengnya, karya kita bisa dipamerkan dan dilihat orang lain” jelasnya.

Selain itu menurut peserta lainnya, Aris Setia Nugroho mengakui bahwa dirinya senang mengikuti ujian tersebut. Alasannya karena selain bisa memamerkan buah karyanya, bisa juga memberikan manfaat dengan membuat alat peraga, sehingga belajar matematika terasa lebih menyenangkan. “kalau saya sih selain seneng, juga merasa lebih bermanfaat untuk orang lain, dengan alat yang kita buat” pungkasnya. (Risqi)