You are currently viewing AMM Lakukan Konsolidasi Strategi Pemenangan untuk Anies-Imin

AMM Lakukan Konsolidasi Strategi Pemenangan untuk Anies-Imin

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SOLO – Aliansi Masyarakat Madani (AMM) mengadakan diskusi kebangsaan dan konsolidasi bagi anggotanya untuk menjemput perubahan menuju Indonesia adil makmur untuk semua, sebagaimana digaungkan oleh Pasangan Calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Dalam diskusi yang dilakukan di Ruang Meeting Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu (30/12), Sekretaris AMM Bambang Sukoco, S.H., M.H menyampaikan strategi dalam menghadapi Pilpres di tahun 2024 nanti yaitu dengan menerapkan strategi 5A yang dapat dilakukan oleh warga persyarikatan Muhammadiyah yang tergabung dalam AMM. 5A tersebut adalah Amankan suara anggota, Amankan suara keluarga, Amankan suara tetangga, Amankan suara jamaah, dan Amankan suara TPS tempat tinggal anggota.

Organisasi AMM, pada kali ini sepakat untuk mendukung Paslon Nomor Urut 1 yaitu Anies-Imin (AMIN).

Penasihat AMM Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyampaikan bahwa kondisi tatanan di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Bapak-Ibu, Indonesia sedang tidak baik-baik saja lho. Dari berbagai aspek lah. Negara rusak itu bukan karena banyaknya penjahat, tapi karena banyaknya orang yang tahu, orang yang pintar tapi diam saja,” ungkapnya.

Namun kekhawatiran tersebut harus disambut dengan gerakan, seperti Muhammadiyah yang sejak awal berdiri itu mengambil langkah gerakan.

Ketua Pembina AMM Ahmad Dahlan Rais, menyampaikan juga bahwa Muhammadiyah memang berpolitik tetapi bukan politik praktis, jadi tidak mengejar kursi. Dahlan Rais juga menyampaikan kesannya saat bertemu dengan Capres pilihannya yaitu Anies Baswedan.

“Saya berbincang kepada beliau, kesan saya luar biasa. Pak Anies itu pintar cerdas, menguasai masalah kebangsaan secara matang dan tidak heran kalau kemudian bisa memberikan secara jelas solusi yang ingin dijadikan mandar, program kepemimpinannya,” ujarnya.

Hadir di tengah-tengah konsolidasi strategi pemenangan AMIN, Anies Baswedan menyampaikan bahwa saat ini sedang menghadapi kondisi Pemilu dan Pilpres yang beda dari sebelum-sebelumnya. Saat ini banyak tantangan dan ujian yang semakin meneguhkan untuk perubahan.

Dia menegaskan bahwa Indonesia harus berubah, harus kembali menjadi negara hukum. Seluruh komponen negara mengedepankan pada aturan main dan penghormatan pada tata aturan, dan ini yang sekarang makin hari semakin berkurang.

“Kita perlu mengantisipasi, menghadapi Pilpres Pemilu, penjagaan suara menjadi kunci. Jadi kami usul kalau boleh, AMM bekerja dengan dua fokus. Satu mencari suara, dua mengamankan suara,” tuturnya di hadapan anggota AMM melalui media Zoom Meeting.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa AMM harus bergerak optimal. Perubahan diyakinkan bahwa ikhtiar yang dilakukan olehnya itu baik untuk memberikan manfaat pada semua. Anies Baswedan juga sangat bersyukur karena AMM berisi figur-figur yang amat berpengalaman. Anies juga menyampaikan salam hangatnya kepada warga persyarikatan.

Penjagaan suara juga menjadi kekhawatiran dari salah satu anggota AMM yang menyampaikan sarannya. Dalam kesempatan tersebut, peserta menyampaikan menambahkan 2A strategi lagi yaitu amankan penghitungan dan rekapitulasi suara, dan amankan Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi.

Pada kesempatan lain, Ketua AMM Prof., Dr., Muhammad Da’i, M.Si., Apt., menyampaikan bahwa kegiatan diskusi dan konsolidasi ini merupakan follow up dari acara Dialog Terbuka, yang rupa-rupanya warga persyarikatan Muhammadiyah memiliki aspirasi untuk mendukung apa yang digagas oleh Pak Anies dan Pak Imin untuk memimpin bangsa Indonesia. Dan ikhtiarnya ini melalui AMM.

“AMM sebagian besarnya adalah dari warga persyarikatan. Lha AMM ini kan mula-mula di Solo, kemudian ini berkembang ke Jawa Tengah, dan nanti akan berkembang Jawa Tengah dan DIY,” tutur Da’i.

Ini merupakan aspirasi politik kebangsaaan. Da’i juga menekankan kembali bahwa Muhammadiyah tidak berpolitik praktis.

“Sekali lagi Muhammadiyah tidak berpolitik praktis. Ya politik kita adalah high politic, sehingga kita melakukan edukasi, jangan menjelek-jelekkan, jangan ngasorke orang lain. Mari kita bersama-sama menjaga agar proses demokrasi ini berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Dalam konsolidasi tersebut juga turut hadir mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto. (Maysali/Humas)