You are currently viewing Fisioterapi UMS Lestarikan Budaya Nusantara Melalui Pentas Seni

Fisioterapi UMS Lestarikan Budaya Nusantara Melalui Pentas Seni

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SURAKARTA – Di hari kedua gelaran “Expo & Student Day Contraction Phisiotherapy Community Attraction”, Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menampilkan parade Pesona Indonesia dan pentas seni nasional dan internasional, Rabu (7/2) di Gedung Auditorium Moh. Djazman Kampus I UMS.

Mengawali acara hari kedua, Kaprodi Fisioterapi UMS, Farid Rahman Ftr., M. Or. menyampaikan bahwa acara ini termasuk di dalam Rencana Pengembangan Program Studi (RPPS) Tahun 2023/2024. Fokus dari acara ini adalah produk-produk hasil dari Outcome-Based Education (O.B.E), entrepreneurship dengan diadakannya booth guna menjadi kesempatan mahasiswa dalam berwirausaha, juga terdapat kegiatan pentas seni dan budaya yang tujuan utamanya adalah meningkatkan jiwa nasionalisme.

“Semoga acara ini menjadi pemantik untuk kita tetap kompak bersama, ya, karna sebaran mahasiswa kita itu hampir se-Indonesia sebarannya ada. Bahkan dari internasional dari Yaman, Malaysia, serta seluruh Indonesia meliputi provinsi dari Aceh sampai dengan Papua,” ujar Farid Rahman.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, Dr., Umi Budi Rahayu, S.Fis., Ftr., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan Expo dan Student Day sebenarnya sudah menjadi acara tahunan tapi kali ini dikemas secara tematik.

BACA JUGA: Jelang Kontes Robot Indonesia 2024, UMS Gelar Rapat Persiapan Teknis

“Pada saat kunjungan Thailand beberapa waktu lalu, aktivitas komunitas yang menarik, keduanya sangat berharap suatu saat nanti akan gabung. Makannya hari ini kalau ada parade Nusantara, tahun ini, insyaAllah ada student exchange, bisa kita libatkan disitu. Terima kasih kepada panitia yang sudah mengemas acara dengan sangat baik,” tutur Dekan FIK itu.

Berbagai pentas seni dari masing-masing daerah di Indonesia dipentaskan oleh mahasiswa-mahasiswa Fisioterapi, salah satunya adalah tari Dayak Tarian Burung Enggang. Aliyah Nadhifah dan Hanum Wahyu Ramadhani menjadi mahasiswi yang menampilkan tarian tradisional Kalimantan Timur. Mereka secara sukarela menjadi penampil untuk mewakili kelompok daerah Kalimantan.
“Seru sih, jadi tahu banyak daerah, dan bisa nyobain makanan dari seluruh Indonesia,” ujar dua mahasiswi asal Kalimantan Timur tersebut.

Dengan adanya acara ini, Aliyah dan Hanum berharap agar seluruh peserta acara dapat mengenal daerah satu sama lain melalui pentas seni yang sudah ditampilkan.

Di antara pementasan seni tari dari seluruh peserta expo, kelompok Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampil beda dengan menampilkan drama Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Antusias mahasiswa yang menyaksikan penampilan pentas seni sangat tinggi. Tepuk riuh tangan selalu menggema ketika para penampil mulai beraksi.

“Antusiasmenya alhamdulillah rame banget ya, karena memang dari acara ini itu semua mahasiswa berkumpul menjadi satu memeriahkan dan juga mensukseskan acara ini bersama,” ungkap Muhammad Mukhlis Cahyadi, salah satu mahasiswa yang ikut memeriahkan puncak acara Expo dan Student Day.

Mukhlis berharap semoga kedepannya Fisioterapi UMS dapat membuat kegiatan-kegiatan serupa yang bisa lebih heboh lagi.

Di tengah-tengah acara, Master of Ceremony (MC) mengisi sela-sela pementasan dengan kuis untuk memantik wawasan mahasiswa mengenai pengetahuan tentang daerah-daerah di Indonesia.

Selain itu, mahasiswa internasional asal Yaman juga turut memeriahkan acara. Mereka memperkenalkan daerah-daerah di Yaman dengan pemutaran film pendek, tarian tradisional, serta pakaian adat untuk laki-laki dan perempuan.

Di akhir acara Expo & Student Day Contraction Physiotherapy Community Attraction, diumumkan pemenang kontes booth terbaik, student award, juga pemenang poster komunitas terbaik. Student award Fisioterapi diraih oleh Samiyem, mahasiswa S1 Fisioterapi angkatan 2022, pentas seni terbaik diraih oleh Tim Region Sumatera 2 (Riau, Bangka Belitung, Sumsel), Publikasi luaran tugas Fisioterapi Komunitas terbaik diraih oleh tim Yuyun Apriliyani dan Laili Rahmawati. (Najwa&Aisya/Humas)