You are currently viewing Rangkaian Milad ke-60, IMM Averroes Fakultas Teknik UMS Gelar Tabligh Akbar

Rangkaian Milad ke-60, IMM Averroes Fakultas Teknik UMS Gelar Tabligh Akbar

ums.ac.id, PABELAN – Masih dalam rangkaian Semarak Milad ke-60 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) , Bidang Tabligh Pimpinan Komisariat (PK) IMM Averroes Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Tabligh Akbar dengan tema ‘Memaknai Penghambaan untuk Meraih Kemerdekaan Haqiqi’ yang bertempat di Masjid Sudalmiah Rais UMS.

Ketua Umum PK IMM Averroes, Ilyasa Abdurrokhim mengungkapkan Tabligh Akbar ini merupakan salah satu kegiatan Milad IMM Fakultas Teknik UMS.

“Kemarin ada Averroes E-Football, Kajian Keperempuanan, kemudian dilanjutkan Tabligh Akbar dan Panggung Budaya,” tambah Ketua Umum itu Selasa, (26/3).

Menurutnya, konsekuensi dari seorang muslim sebagai seorang hamba itu harus merdeka atas dirinya sendiri.

“Pada Milad ke-60 ini juga merujuk pada tema dari Dewan Pimpinan Pusat IMM yaitu Seutuhnya Indonesia. Kami juga berharap dengan momentum ini, IMM di lingkungan Fakultas Teknik bisa lebih inklusif dan alhamdulillah respon dari teman-teman Keluarga Mahasiswa (Kama),” tegas mahasiswa Teknik Industri UMS angkatan 2021.

Narasumber dalam acara ini, Direktur Andalus Media sekaligus pimpinan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Mas’ud Izzul Mujahid memulai dengan menjelaskan bagaimana makna hamba, kemudian memaparkan apa sebetulnya makna kemerdekaan itu.

“Hamba yang merdeka secara haqiqi adalah mereka yang tidak tunduk selain kepada Rabbil ‘Ibad (Rabb nya seluruh hamba). Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, maka dia harus siap untuk patuh tanpa tapi dan taat tanpa protes,” papar Direktur Andalus Media itu.

Kemudian pada akhir Tabligh Akbar yang diselenggarakan Jumat (22/3) itu, yang bertepatan dengan momentum Ramadan, Dewan Syariah Kota Surakarta itu juga menyampaikan cara meraih kemerdekaan di bulan Ramadan.

“Dengan mewujudkan tujuan Ramadan, maka jiwa seseorang itu akan meraih kemerdekaan yang haqiqi, yaitu tujuan taqwa itu sendiri,” ungkapnya. (Fika/Humas)