You are currently viewing Kontes Robot Indonesia 2024, 371 Tim Bersaing di Tahapan Ketiga

Jakarta: Sebanyak 371 tim masuk dalam tahapan ketiga dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024. Dalam tahapan ini, tim mengikuti Seleksi Wilayah I & II.

“Peserta yang lolos sejumlah 317 tim dari lebih dari 100 perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di wilayah Indonesia. Tahapan seleksi wilayah ini adalah tahapan ke-3 dari keseluruhan 4 tahapan, yang Insyaallah akan mencapai puncaknya tahapan nasional dan akan berlangsung pada 1 hingga 5 Juli bulan depan di UMS,” ujar Ketua Pelaksana KRI 2024, Rois Fatoni, dalam keterangan tertulis, Rabu, 29 Mei 2024.

Tim yang mengikuti seleksi wilayah terdistribusi dalam tujuh divisi KRI, yaitu:
Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI)
Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI)
Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI)
Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI)
Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI) Humanoid
Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda
Kontes Robot Bawah Air Indonesia (KRBAI).
Kontes Robot Bawah Air Indonesia kali ini masuk penyelenggaraan tahun kedua dalam sejarah KRI yang sudah berlangsung sejak 2003. UMS sebagai tuan rumah bekerja sama dengan Pondok Pesantren Assalam yang menyediakan kolam renang sebagai venue untuk robot bawah air.
“Kami ucapkan selamat mengikuti tahapan seleksi kali ini ajang talenta KRI di bawah BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia), di mana menggabungkan skill, kreativitas, inovasi, kerjasama tim, ketekunan, kesabaran atau resiliensi, serta tekad yang kuat,” pesan Rois.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sofyan Anif, menyampaikan kejujuran tidak hanya ‘menang’, dalam kejujuran juga ada sportivitas. Jadi, dalam perlombaan tidak hanya ada menang-kalah.

“Harus kita junjung sportivitas yang tinggi karena ini bukan hanya sekedar untuk mencari menang dan kalah tapi saya bisa melihat spektrum yang jauh lebih dari hanya sekedar menang,” ujar Sofyan.

Dia mengungkapkan dalam salah satu kelompok diskusi disebutkan Indonesia membutuhkan setidaknya 35 tahun untuk bisa unggul dan maju di bidang teknologi dan industri seperti Cina, Rektor UMS berpendapat lain. Sofyan yakin Indonesia tak perlu menunggu selama itu.

“Saya merasa tidak yakin apalagi setelah melihat berbagai kemajuan komitmen adik-adik para mahasiswa, para pemuda yang punya kemauan keras untuk belajar bahkan mengimplementasikan ilmunya sekaligus mengekspresikan ilmu yang telah dicapai itu di dalam pengembangan-pengembangan di dalam berbagai bidang salah satu adalah bidang robot,” ujar dia.

Dia menyebut ketika pandemi covid-19, mahasiswa dari Fakultas Teknik sudah berhasil membuat robot pandemi covid-19. Saat itu, ada pasien positif covid-19, namun dokter tidak berani mendekat dan yang berani mendekat adalah robot terobosan dari Fakultas Teknik.

“Jadi, ekspresi komitmen dari keilmuan yang telah diperoleh melalui bank kuliah ini menjadi salah satu bukti yang riil termasuk untuk menjawab tidak sampai butuh 35 tahun,” tutur dia.

Plt BPTI, Maria Veronica Irene Herdijono, menyampaikan saat ini diperlukan otomatisasi. KRI merupakan wadah untuk mengembangkan atau mengimplementasikan potensi robotika yang tersebar pada tujuh divisi.

“Harapannya ada saluran-saluran sehingga kreasi-kreasi adik-adik itu bisa diterapkan,” tutur dia.

Maria menyampaikan perlu keberlanjutan dari pengembangan lomba-lomba baik di tingkat ajang sekolah dasar, menengah, sampai dengan perguruan tinggi untuk terus-menerus dikembangkan. Dia juga memberikan apresiasi kepada UMS yang telah menjadi Tuan Rumah KRI 2024 dengan baik.

“Marilah kita gerakkan langkah untuk mewajibkan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, dan Merdeka Berprestasi. Besar harapan nanti kita akan bertemu secara langsung dalam penyelenggaraan ajang di tingkat nasional,” tutur dia.

Sumber: https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/wkBBm4lk-kontes-robot-indonesia-2024-371-tim-bersaing-di-tahapan-ketiga