Jakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menambah guru besar dalam bidang Ilmu Manajemen. Guru besar baru UMS, yaitu M. Farid Wajdi, S.E., M.M., Ph.D.
Farid membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan gelar profesor. Dia telah mengajukan diri sejak 2020, tetapi acuannya dipandang masih ada yang kurang sehingga perlu diperbaiki.
Farid merupakan anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah. Saat ini, dia juga menjadi Direktur Sekolah Pascasarjana UMS.
“Dengan sekarang sudah turun, senang lah. Dan juga senang artinya tanggung jawab kita terhadap universitas juga saya ikut berkontribusi ataupun terpenuhi ini sudah lega,” tutur Farid dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Jumat, 5 Januari 2024.
Guru besar baru UMS itu menekankan pentingnya kerja sama tim. Selain itu, perlu digalakan peer group baik peer teaching ataupun peer research.
Farid Wajdi diputuskan menjadi guru besar di bidang Ilmu Manajemen berdasarkan SK Nomor 71939/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Angka kredit yang terkumpul oleh Farid Wajdi sebesar 922, sedangkan syarat angkat kredit untuk menjadi guru besar adalah 850.
Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia itu diberikan langsung Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko kepada Rektor UMS Sofyan Anif untuk kemudian diberikan kepada Farid Wajdi.
“Mudah-mudahan ini semua menjadi hadiah tahun baru yang kita syukuri dan mudah-mudahan akan disusul dengan SK-SK lainnya terkait dengan pengembangan kita,” kata Bhimo.
Bhimo berpesan kepada dosen yang saat ini sedang dalam proses mengejar gelar akademik tertinggi tersebut untuk tetap meneruskan gerakannya. “Saya minta Bapak-Ibu ini mengejar guru besar, bukan berhenti di situ tapi tetap berperan juga bagaimana mengembangkan institusi,” tutur Bhimo.
Dia juga berpesan kepada Farid Wajdi agar dapat menularkan kiat-kiat dalam mengejar guru besar ke dosen lainnya. Dalam kesempatan itu, Bhimo juga menyerahkan SK Prodi baru yaitu Prodi program sarjana Sistem Informasi. Serta penyerahan SK perubahan nama Prodi Magister Psikologi Profesi menjadi Pendidikan Profesi Psikologi Program Profesi.
