You are currently viewing Tingkatkan Produk Halal, Pusat Studi Halal UMS Dampingi UMKM di Wonogiri

Tingkatkan Produk Halal, Pusat Studi Halal UMS Dampingi UMKM di Wonogiri

ums.ac.id, PABELAN – Pusat Studi Halal (PSH) Universitas Muhammadiyah Surakarta melakukan kegiatan pendampingan sertifikasi halal kepada 25 UMKM binaan PT Kalbe Farma di Desa Watuagung, Baturetno, Wonogiri pada Selasa, (30/5).

Kegiatan sertifikasi halal dengan skema Self Declare merupakan bagian dari program 1 juta sertifikasi halal gratis yang dicanangkan oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) pada tahun 2023. Sebagai salah satu Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) dan sudah terdaftar di BPJPH, maka PSH UMS bertugas mendampingi UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal gratis skema self declare.

BACA JUGA : UMS Cari Mahasiswa Potensial untuk Ikuti MTQ Nasional

Ketua PSH UMS, Peni Indrayudha mengungkapkan sertifikasi halal adalah hal penting dilakukan oleh para pelaku usaha. Hal ini mampu meningkatkan kepercayaan terhadap sebuah produk.

“Kegiatan yang diikuti oleh produsen makanan seperti keripik tempe, sambal, tape singkong serta aneka makanan siap saji berlangsung dengan sangat menarik,” paparnya.

Salah satu narasumber, Dr., Haryoto mengungkapkan kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan industri adalah sangat penting.

“Untuk itu, beliau berharap kerja sama seperti bisa semakin meluas dan dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat khususnya terkait dengan sertifikasi halal,” tambahnya.

BACA JUGA : Gerakan UMS Cinta Subuh, Jaga Sholat Perdalam Akidah

Hal yang sama juga disampaikan oleh Alan Adiansyah, selaku angota Tim PT Kalbe Farma, sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat terus berlanjut.
“Saya berharap kerjasama yang baik antara PT Kalbe Farma dan UMS ini dapat berjalan berkesinambungan serta memberikan manfaat untuk masyarakat,” ungkap Alan.

Salah satu peserta, Sulastri, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan pendampingan ini.

“Kami sangat senang dengan kegiatan ini, dengan jaminan halal, maka kami berharap produk yang kami hasilkan semakin diterima oleh masyarakat. Kami jadi paham bagaimana membuat NIB (Nomor Induk Berusaha) dan dilanjutkan dengan pendaftaran produk ke sistem sihalal BPJH,” ungkap Sulastri. (Fika/Humas)