You are currently viewing Ringankan Beban Masyarakat Jlarem, Lazismu UMS Salurkan Bantuan Pembuatan Saluran Air

Ringankan Beban Masyarakat Jlarem, Lazismu UMS Salurkan Bantuan Pembuatan Saluran Air

  • Post author:
  • Post category:Berita

Meringankan beban sesama manusia dalam Islam merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Apalagi jika itu untuk berdakwah dan membantu kehidupan sesama umat muslim. Dalam hal ini Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyalurkan bantuan kepada umat muslim di Dusun Kumpulrejo, Kelurahan Jlarem, Kecamatan Ampel, Boyolali, Sabtu (07/07/2018).

Kali ini bantuan yang disalurkan oleh Lazismu UMS merupakan program PAM MU. Bantuan yang disalurkan ini diberikan dalam bentuk uang tunai senilai 10 juta rupiah yang nantinya akan digunakan warga disana untuk membuat saluran air. Hal ini dikarenakan sumber mata air di kawasan tersebut masih sulit dan jauh. Jarak yang perlu ditempuh untuk berjalan ke daerah tersebut kurang lebih 3 Km. Sehingga untuk mempermudah warga disana mendapatkan air bersih maka diperlukan saluran air yang menghubungkan sumber mata air ke Kumpulrejo.

Sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jlarem, Jono Suwar mengungkapkan bahwa dari sumber air bersih hingga ke Kumpulrejo memerlukan pipa sepanjang 1,5 km. Perkiraan jarak tersebut dengan cara menarik garis lurus ke bawah dari sumber mata air ke Kumpulrejo. “Jadi nanti dari atas sini akan dipasang pralon yang langsung mengarah ke desa kami. Kurang lebih pralon yang diperlukan untuk mencapai Kumpulrejo panjangnya sekitar 1,5 km,” ungkapnya ketika ditemui di galian sumber mata air.

Untuk dapat memperoleh sumber mata air tersebut, warga disana harus bekerja sangat keras. Pasalnya mereka harus menggali lubang yang cukup dalam yang berada di jalur aliran sungai untuk mencapai sumber mata air itu. Lubang yang mereka gali tersebut juga berada di dalam terowongan yang secara alami telah ada tempat itu.

Saluran pralon yang panjangnya diperkirakan mencapai 1,5 km ini nantinya akan dipasang menyusuri jalur sungai yang ada disana. Jalur tersebut merupakan jalur terpendek untuk mencapai pusat perkampungan yang ada di Kumpulrejo. Budi Setyawan, M.T Selaku pengurus Lazismu UMS sekaligus dosen program studi Teknik Sipil UMS memberi saran agar pralon yang akan digunakan nanti memiliki kualitas yang baik, khususnya di area yang sulit dijangkau. Hal ini agar nantinya pralon tersebut dapat bertahan lama dan untuk mengantisipasi kerusakan akibat tekanan air yang akan mengalir ke bawah.

Disamping itu, setelah tim dari Lazismu UMS menyaksikan keadaan disana, dia juga berencana untuk mengusulkan ke UMS agar nantinya di wilayah tersebut dilakukan penyaluran bantuan yang berkelanjutan. “Kami juga tidak menjanjikan, tapi dengan kondisi ini kami nanti akan menyampaikan agar nanti ada kegiatan atau penyaluran bantuan yang berkelanjutan. Jadi tidak hanya ini saja,” ungkapnya. (Khairul)