You are currently viewing Lihat Perkembagan Islam di Australia, Diskusi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Jadi Alternatif

Lihat Perkembagan Islam di Australia, Diskusi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Jadi Alternatif

  • Post author:
  • Post category:Berita

Perkembangan dunia islam kian hari kian maju. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia semata, namun perkembangan ini juga terjadi di Australia. Informasi tersebut diperoleh dari Diskusi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang bertemakan “Perkembangan Islam di Australia”. Diskusi yang digelar di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah ini langsung di isi oleh Ir. Hamim Jufri, selaku Ketua Pimpinan Cabang Internasional Muhammadiyah (PCIM) Australia.

Kedatangan Ir. Hamim dalam kesempatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada civitas akademik di lingkungan UMS dalam melihat perkembangan islam di dunia, khususnya di Australia. Melalui diskusi ini dapat memberikan pengetahuan bagi para audience bahwa Islam itu terus berkembang tidak hanya di Indonesia saja, bahkan sampai di negara barat.

Di awal diskusi ini dia turut memberi gambaran statistik mengenai perkembangan Islam di Australia yang dari tahun ke tahun terus bertambah. “Dari data statistik, dulu tahun 2001 Islam di Australia itu sekitar 200 ribu. Kemudian masuk ke 2006 sudah mencapai 341 ribu. Bahkan sekarang 2017 sudah naik 77 persen menjadi sekitar 600 sekian ribu orang,” ungkapnya dalam diskusi tersebut, Sabtu (30/9).

Dalam kesempatan ini pula, dia juga mengingatkan para audiens bahwa sebagai umat muslim apabila kita tidak bisa membuat orang lain masuk Islam, maka jangan sampai kita membuat mereka jauh dengan Islam akibat perilaku kita. Hal ini karena di luar negeri sana, ketika kita berperilaku buruk bukanlah kita yang akan dilihat, namun yang menjadi sorotan adalah agama kita.

Dia juga mengingatkan kepada anak muda di Muhammadiyah bahwa sebagai pemuda harus dapat berpikir dan memberikan sumbangan seacara luas, yaitu sumbangan yang dapat dirasakan oleh masyarakat yang jauh bahkan sampai di luar negeri. Namun, hal tersebut juga tidak boleh sampai mengabaikan bahwa sumbangan lokal itu juga penting untuk dilakukan.

“Anak muda sekarang harus mulai berpikir untuk memberikan sumbangan yang luas. Sumbangan lokal untuk daerah kita itu memang penting. Tapi jika memiliki sumbangan yang lebih luas bagi masyarakat itu juga sangat penting,” ungkapnya.

Di akhir diskusi tersebut dia juga menyampaikan bahwa PCIM tidak akan dapat berkontribusi apabila Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak memiliki visi kedepan secara nyata. “PCIM tidak bisa bergerak tanpa adanya visi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk kedepan. Melalui visi tersebut kita sebagai umat islam dapat memiliki sumbangan yang nyata,” tutupnya. (Khairul)