You are currently viewing Siapkan Mahasiswa dalam Ajang PKM, UMS Gelar Workshop Finalisasi Proposal PKM

Siapkan Mahasiswa dalam Ajang PKM, UMS Gelar Workshop Finalisasi Proposal PKM

  • Post author:
  • Post category:Berita

Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu ajang bergengsi di tingkat Mahasiswa. Sebelumnya pada PKM Pendanaan 2017, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah berhasil meraih Perunggu dan Poster terbaik di Makassar. Kini mereka akan berusaha kembali untuk bersaing di ajang Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) pada PKM pendanaan 2018. Demi keberhasilan untuk meraih prestasi tersebut, UMS mengadakan Workshop Finalisasi Proposal PKM pendanaan 2018 di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Sabtu (18/11/2017).

Workshop tersebut diikuti oleh perwakilan setiap tim PKM UMS sejumlah 425 orang. Angka tersebut merupakan jumlah tim yang telah lolos seleksi internal UMS yang nantinya akan bersaing di seleksi proposal tahap 1 yang dilakukan oleh Dikti. Jika dilihat dari timeline yang telah diatur, pengunggahan berkas proposal PKM ke sistem Dikti sudah dapat di unggah sejak Senin (13/11/2017) hingga Senin (27/11/2017).

Dalam workshop tersebut, Laili Etika Rahmawati, M.Pd yang merupakan salah satu pembimbing PKM dari UMS menjelaskan mengenai syarat kelengkapan isi proposal PKM. Dia mengatakan bahwa kelengkapan administrasi dalam pengajuan PKM sangat penting, salah satunya mengenai kriteria penulisan.

“Melihat pengalaman, dulu banyak proposal yang kriteria penulisannya banyak yang melanggar juga. Mau tidak mau peserta PKM harus menyesuaikan isi proposalnya dengan kriteria penulisan yang sudah ditetapkan,” jelasnya.

Kegiatan ini berjalan cukup antusias. Para peserta dalam workshop ini membawa proposal yang akan mereka ajukan, baik dalam bentuk softfile maupun hardfile. Proposal yang mereka bawa kemudian direvisi secara mandiri sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh Laili. Bahkan beberapa dari mereka juga sempat mengajukan pertanyaan ketika merasa tidak paham dengan apa yang disampaikan. Sehingga komunikasi antara peserta dan pemateri dapat berjalan cukup efisien dan terarah, meski jumlah peserta yang ikut cukup banyak.

Dalam workshop ini dihadiri pula dosen dari Universitas Islam Indonesia (UII) Bidang Ilmu Statistika, Prof. Achmad Fauzi, Ph.D. Dalam kesempatan ini dia menjelaskan mengenai rincian ranking yang diperoleh UMS pada pendanaan 2017 yang lalu. Selain penjelasan tersebut, dijelaskan pula mengenai bagaimana kriteria mengenai proposal yang sudah pernah didanai. Menurutnya banyak faktor yang membuat PKM yang masuk ke Dikti gagal dalam tahap 1, yaitu bisa karena jumlah halaman, lembar pengesahan, ketepatan isi dengan tema, dan lain sebagainya.

Prof. Achmad juga menjelaskan bahwa ketika syarat administrasi dari proposal tersebut telah lolos, maka selanjutnya yang akan dinilai adalah dari segi kemenarikkan tema. “Ketika nanti proses administrasi telah selesai diseleksi, selanjutnya akan dilihat tema tersebut menarik atau tidak. Untuk membuat tema yang menarik cobalah untuk membuat sebuat PKM yang jarang dibuat sebelumnya. Misalnya PKMM latihan sikat gigi oleh balita atau latihan sikat gigi bagi anak berkebutuhan khusus,” jelasnya. (Khairul)