You are currently viewing ISETH 2023, UMS Semakin Dipercaya Komunitas Internasional

ISETH 2023, UMS Semakin Dipercaya Komunitas Internasional

Oleh Dr. Masduki, selaku Vice Chairman ISETH 2023, Dosen Prodi Pendidikan Matematika UMS

UNIVERSITAS Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan pertemuan internasional bertajuk 9th International Summit on Science Technology and Humanity (ISETH), pada 5-6 Desember 2023. Ini merupakan agenda tahunan dalam rangkaian Hari Jadi Ke-65 UMS.

Terdapat 14 konferensi internasional yang dipayungi dalam wadah ISETH 2023. Mencakup berbagai bidang ilmu, yakni pendidikan, teknik, informatika, psikologi, sains, kesehatan, sosial, ekonomi, hukum, serta studi keislaman.

Jumlah yang dipayungi tahun ini lebih banyak dari ISETH 2022 yang hanya 11 konferensi. Tambahan tiga konferensi tahun ini, yaitu ICEISS (International Conference on Education Innovation and Social Science), ICRT-LAW (International conference Restructuring and Transforming Law), dan SMIL (International Conference on Smart Computing, IoT and Machine Learning).

ISETH 2023 mengambil tema “Challenge and Opportunity in Science and Technology Development”. Tema ini diangkat sebagai respons terhadap situasi saat ini yang serba tidak pasti, berubah dengan sangat cepat, kompleks, dan ambigu yang sering disebut dengan volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA).

Krisis akibat pandemi Covid-19, menyebabkan VUCA semakin intens dan memberikan pengaruh besar pada semua sendi kehidupan manusia. Sains dan teknologi yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam membangun peradaban manusia, juga menghadapi tantangan yang tidak mudah pada saat ini.

Dalam ISETH 2023, panitia mengundang tiga pembicara kunci. Mereka merupakan para ahli di bidang ekonomi, teknik, dan pendidikan. Yakni Prof. Dr. Bambang Setiaji (Kepala Diktilitbang Pengurus Pusat Muhammadiyah), Prof. Dr. Syed Islam (Federation University Australia), dan Kristof Fenyvesi, Ph.,D. (University of Jyväskylä Finlandia).

Pembicara pertama Prof. Bambang Setiaji menyampaikan tentang perubahan ekonomi global yang tak terduga. Beberapa isu yang dikemukakannya adalah pergeseran kekuatan ekonomi dari Amerika dan barat ke Tiongkok. Termasuk pergeseran penggunaan energi dari tenaga fosil ke listrik, perkembangan ekonomi digital, uang digital, serta konflik ekonomi.

Kemudian Prof. Syed Islam menyampaikan pentingnya upaya pengembangan energi terbarukan, demi kelangsungan masa depan peradaban manusia. Dia menyampaikan isu-isu terkait tantangan dan peluang pengembangan energi terbarukan, khususnya di Australia. Selanjutnya, Fenyvesi Kristof menyampaikan tentang isu terkait tantangan dan strategi pendidikan yang sejalan dengan perubahan cepat di bidang sains dan teknologi.

Selain ketiga pembicara kunci, panitia juga mengundang 44 pembicara tamu dari berbagai bidang. Mereka berasal dari 19 negara, yakni Inggris, Australia, Jepang, Malaysia, Iran, India, Uzbekistan, Bangladesh, Nigeria, Maroko, Vietnam, Taiwan, Irlandia, Brazil, Austria, Filipina, Singapura, Pakistan, Thailand, termasuk Indonesia.

Hadirnya para pembicara dari berbagai negara ini, diharapkan para peserta mendapatkan perspektif lebih luas dan bervariasi. Terkait pengalaman para peneliti dari berbagai negara, dalam menghadapi tantangan serta peluang pengembangan sains dan teknologi di tengah situasi VUCA saat ini.

Pemakalah pada gelaran ISETH 2023 mengalami peningkatan signifikan, dibandingkan ISETH 2022. Total terdapat 1596 pemakalah dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi. Jumlah ini bertambah 628 pemakalah dibandingkan 2022 yang hanya 941 pemakalah.

Hal ini menunjukkan bahwa ISETH yang diselenggarakan UMS semakin mendapatkan kepercayaan para peneliti, baik dalam dan luar negeri. Sebagai forum mendiseminasikan hasil-hasil penelitiannya. Sehingga dapat diketahui dan dimanfaatkan masyarakat secara luas, dalam skala internasional.

Sebagaimana gelaran ISETH tahun sebelumnya, sebagian pemakalah merupakan mahasiswa UMS. Mereka menyajikan hasil penelitian skripsi atau tugas akhir (TA), sebagai pengganti ujian skripsi atau TA. Kebijakan UMS memfasilitasi mahasiswa dengan substitusi ujian skripsi atau TA dengan presentasi dalam forum konferensi internasional, selain melatih mahasiswa menulis makalah sesuai standar prosiding internasional, juga melatih soft skill-nya. Agar mereka percayaan diri dalam berkomunikasi di forum seminar.

Kepercayaan komunitas internasional pada ISETH tidak hanya ditunjukkan semakin beragamnya pemakalah internasional, namun juga didukung kerja sama penerbitan makalah yang dipresentasikan pada gelaran ISETH 2023. Lewat empat penerbit bereputasi internasional yang terindeks Scopus. Mulai dari AIP Conference Proceedings, E3S Web of Conferences, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, dan Engineering Proceedings.

Selain empat penerbit bereputasi internasional, ISETH 2023 juga didukung kerja sama penerbitan artikel dengan lima jurnal internasional terindeks Scopus. Termasuk jurnal-jurnal bereputasi nasional terakreditasi Sinta 2, 3, dan 4.

Penerbitan makalah yang dipresentasikan pada ISETH 2023, dalam prosiding dan jurnal bereputasi nasional maupun internasional, akan membantu penyebarluasan hasil penelitian dalam skala lebih luas. Makalah yang diterbitkan dalam prosiding maupun jurnal bereputasi nasional maupun internasional, akan menjadi rujukan bagi para peneliti untuk penelitian-penelitian lanjutan yang relevan.

Selain itu, para pengambil kebijakan juga sering mengacu pada hasil-hasil penelitian yang diterbitkan dalam prosiding atau jurnal bereputasi, terutama dalam menentukan kebijakan tertentu. Dengan demikian, publikasi ISETH 2023 di berbagai prosiding dan jurnal bereputasi, memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang. Khususnya pengembangan sains dan teknologi. (*)

Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/opini/843442666/iseth-2023-ums-semakin-dipercaya-komunitas-internasional?page=1