RADARKARANGANYAR.COM – Mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), kunjungan ke salah satu desa toleransi di Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Sabtu (16/9). Selama kunjungan, mahasiswa didampingi dosen modul nusantara.
Dosen modul nusantara yang juga dosen Ilmu Komunikasi UMS Agus Triyono menjelaskan, kunjungan kali ini dalam rangka mempelajari praktik toleransi. Serta kehidupan harmoni sosial di Kemuning.
“Tujuan kami untuk mendapatkan wawasan dan ilmu baru, serta melihat langsung bagaimana proses di Desa Kemuning. Mengingat Kemuning merupakan desa inspiratif yang memiliki toleransi kuat,” kata Agus.
Kepala Desa (Kades) Kemuning Widadi Nur Widyoko menambahkan, keberagaman agama dan kebudayaan di wilayahnya berjalan baik. Perbedaan yang ada selama ini, bukan hambatan bagi masyarakat untuk saling bersinergi membangun desa.
“Keberagaman kebudayaan di Kemuning sudah ada sejak dahulu. Masih berjalan dengan baik, karena pesan para tokoh masyarakat. Mereka selalu memberikan semangat dan motivasi, bahwa tidak mungkin bisa hidup sendiri,” beber kades yang akrab disapa Yoko itu.
Selain dialog dengan kades, mahasiswa juga mengunjungi Dusun Sumber Sari. Dihuni oleh umat Islam dan Hindu. Salah seorang pemuda desa setempat Sugino mengaku, Sumber Sari bisa menjadi contoh kerukunan antarumat beragama.
“Di sini masjid dan pura berdiri berdampingan. Kehidupan masyarakat terjalin dengan baik. Warga dusun saling menjaga dan membantu satu sama lain. Terutama dalam pembangunan maupun acara tahunan,” ujar Sugino yang juga aktivis Muhammadiyah itu.