You are currently viewing Kuliah Umum UMS Berasama Menteri ESDM: Kemandirian dan Keberlanjutan Energi Nasional

Kuliah Umum UMS Berasama Menteri ESDM: Kemandirian dan Keberlanjutan Energi Nasional

  • Post author:
  • Post category:Berita

Sebagai salah satu instansi pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta turut andil dalam mengembangkan pemanfaatan sumber energi baru. Pemanfaatan sumber energi baru memiliki potensi cukup besar dalam penyebaranya, hasilnya pemerataan sumber energi dapat dinikmati oleh warga negara Indonesia meskipun berada di daerah pelosok.

Pada Sabtu (5/8/2017) UMS berkesempatan mendapat kunjungan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Ignasius Jonan. Kesempatan baik ini dijadikan UMS menggelar acara Kuliah Umum dengan tema “Kemandirian dan Keberlanjutan Energi Nasional”.

Membuka acara, Rektor UMS Dr. Sofyan Anif, M.Si menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Surakarta selalu mendukung penuh program pemerintah, khususnya dalam pemanfaatan sumber energi. Maka UMS berupaya melakukan penelitian-penelitain terkait pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Mengawali materi, Jonan menyinggung terkait pencabutan subsidi listrik berdaya 900 Volt Ampere (VA). Hal tersebut disebabkan berdasarkan survei terdapat 23 juta pelanggan listrik berdaya 900 VA dengan 18 juta pelanggan telah dianggap mampu secara ekonomi. Maka sejak awal tahun 2017 subsidi 18 juta pelanggan rumah tangga telah dicabut.

Disampaikan juga terdapat sekitar 29.000 titik wilayah di Indonesia yang belum merasakan listrik pada tahun 2017. Maka pada saat ini Kementerian ESDM memiliki program menerangi negeri dari wilayah terdepan. Ditargetkan 18.000 titik pada tahun 2018 dapat menikmati listrik. “Kami sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk memberikan penerangan bagi rumah-rumah di sana, kita akan memanfaatkan sel surya sebagai sumber energinya” terangnya.

Berkenaan dengan tema yang diusung, Jonan menyampaikan kemandirian dalam pemanfaatan sumber energi tidak hanya bertumpu pada hasil tambang dan mineral dalam negeri. “Kita harus memperbaiki pola pikir dalam hal kemandirian, bukan berarti harus mencukupi semua kebutuhan dari dalam negeri namum memperbaiki kemampuan daya beli. Kita harus mengkopetisikan harga, yang murah maka kita ambil. Jika suatu saat produksi dalam negeri lebih mahal maka lebih baik kita beli (import) dan sumber energi kita simpan untuk dimanfaatkan dikemudian hari” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Jonan menyampaikan bahwa negara siap membantu dan mendukung bagi masyarakat yang ingin memnfaatkan sumber energi terbarukan. Jika akan dikoersilkan, masyarakat hanya perlu mengurus ijin agar tidak terjadi monopoli harga. “Pada dasarnya kami mendukung penuh terobosan-terobosan yang dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan energi terbarukan” tuturnya. (Ahmad)