You are currently viewing Lewat Program Pengabdian Masyarakat, UMS Berdayakan Desa Menari

Lewat Program Pengabdian Masyarakat, UMS Berdayakan Desa Menari

  • Post author:
  • Post category:Berita

Banyak program yang dimiliki oleh setiap universitas dalam pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui program pengabdian masyarakat. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui program tersebut. Salah satu programnya dilakukan di Desa Menari, tepatnya di Dusun Tanon, Ngrawan, Getasan, Semarang.

Perkembangan dari program pengabdian masyarakat tersebut diperlihatkan melalui Festival Lereng Telomoyo #1 yang digelar disana, Sabtu-Minggu (30/9-1/10). Festival tersebut dilaksanakan untuk memperlihatkan apa saja yang ada di Desa Menari itu, seperti kesenian dan budaya nya, permainan outbondnya, serta keindahan alamnya.

Dr. Djalal Fuadi selaku ketua tim pengabdian masyarakat UMS mengungkapkan bahwa mereka telah melaksanakan program tersebut sejak April 2017 kemarin. “Pengabdian masyarakat ini telah kami mulai sejak bulan April kemarin, sehingga ini merupakan tahun pertama pengabdian kita disini,” ungkapnya.

Dia juga menambahkan bahwa tim nya melaksanakan pengabdian disana untuk mengembangkan lokasi Tanon yang dianggap belum tertata rapi. Namun setelah program ini dilaksanakan, sekarang lokasi disana sudah menjadi lebih tertata dengan dibangunnya jalan setapak.

“Kami ingin mengembangkan dari segi lokasi wisata yang berkaitan dengan lingkungan. Lingkungan disini di awal ketika kami datang belum begitu kondusif, karena ada beberapa jalan, ada beberapa ruas yang digunakan untuk outbond misalnya itu belum bisa tertata secara rapi. Namun sekarang sudah kita kembangkan, sudah kita bangun jalan setapak untuk menuju lokasi outbond,” ungkapnya ketika ditemui dalam festival tersebut.

Selain berupa pembenahan lokasi yang telah dilaksanakan, tim pengabdian masyarakat yg diketuai oleh Dr. Djalal ini juga memiliki program berupa biogas. Biogas ini digunakan untuk memanfaatan limbah kotoran ternak disana agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

Tidak hanya itu, dia juga melihat bahwa di Tanon memiliki potensi untuk hasil lokal yang bisa dikembangkan. “Disini ada beberapa potensi hasil lokal yang bisa kita kembangkan, diantaranya adalah daun pegagang yang bisa dimasak menjadi sebuah olahan yang bermanfaat dan itu berorientasi kepada lokal,” ungkapnya.

Dalam pemberdayaan masyarakat disana, tentu UMS memiliki mitra sehingga program tersebut dapat terlaksana dengan lancar. Dalam hal ini, UMS bermitra dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Menari.

Trisno yang merupakan ketua Pokdarwis Desa Menari menuturkan bahwa kerjasamanya dengan UMS ini mereka lebih berfokus kepada penataan lingkungan. Selain itu dia juga mengungkapkan rasa terimakasih atas support UMS yang telah diberikan ke Desa Menari.

“Selama ini Desa Menari bekerjasama dengan UMS melalui Program IbdM Dikti, dimana kita memang dengan UMS kali ini kita fokus di penataan lingkungan dan kemudian kewirausahaannya. Kita juga berterimakasih karena di support melalui UMS dengan program ini, salah satunya ada biogas yang alhamdulillah sudah jalan,” tutupnya. (khairul)