You are currently viewing 21 Proposal Lolos, LRI UMS Adakan Pendampingan Proposal Skim Katalis 2024

21 Proposal Lolos, LRI UMS Adakan Pendampingan Proposal Skim Katalis 2024

ums.ac.id, SOLO – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menginisiasi untuk mengadakan kegiatan pendampingan proposal Skim Kolaborasi Penelitian Strategis (Katalis) 2024 yang diselenggarakan di Ruang Seminar Lt. 5 Gedung Pascasarjana Kampus 2 UMS, Sabtu, (27/4).

KATALIS adalah penelitian dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda. Skema baru ini dihadirkan untuk mendukung kegiatan penelitian kolaborasi bagi dosen di Indonesia. Tim penelitian yang dibentuk kemudian akan berkolaborasi dengan tim penelitian lain. Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong kegiatan penelitian kolaborasi, baik secara nasional maupun internasional.

Tema penelitian sendiri artinya akan ditentukan oleh DRTPM, setiap tim akan melakukan penelitian dengan tema tersebut. Skema ini menyediakan dana bantuan maksimal sampai Rp. 150 juta per proposal tim konsorsium untuk penelitian satu tahun.

Kepala Bidang Riset LRI UMS, Dr., Ambarwati, M.Si., menjelaskan bahwa hari ini merupakan ikhtiar yang ke-3 dan insyaallah yang terakhir UMS untuk memberikan klinik dan pendampingan setiap proposal baik dari ketua tim UMS maupun dari ketua tim Perguruan Tinggi lain yang merupakan kolaborator UMS.

Perguruan Tinggi lain yang merupakan kolaborator UMS antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Diponegoro, dan masih banyak lagi. Peserta yang mengikuti luring sebanyak 22, fasilitator sejumlah 10 orang, dan peserta yang mengikuti daring sebanyak 24.

“Yang satu proposal itu kita berikan fasilitator yang bertugas menilai apakah proposal itu sudah memenuhi standar administrasi juga memenuhi standar substansi. Jika belum, fasilitator bertugas memberikan arahan sehingga harapan proposalnya bisa di atas kriteria bagus, sehingga harapannya 21 tim yang mengikuti dapat lolos didanai,” tambah Ambarwati.

Sebelumnya, tambah Ambar, UMS sudah memberikan fasilitas berupa sosialisasi, kegiatan menulis bersama, berikan pedoman, memberikan kisi-kisi supaya lolos, dan memberikan kiat-kiat menulis proposal yang baik.

Pada kegiatan tersebut, dosen saling berkolaborasi antar perguruan tinggi lain untuk membahas satu payung besar tema tertentu meliputi kesehatan, lingkungan, pariwisata, soshum, energi dan teknologi informasi yang temanya sudah dikhususkan dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).

“Alhamdulillah kita punya Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), sehingga insya Allah kita tidak kesulitan dalam mencari kolaborator dan kita sudah mempunyai konsorsium PTMA untuk ketua LPPM, sehingga ketika skim ini di launching insya Allah teman-teman dosen tidak kesulitan mencari kolaborator,” ungkapnya.

Salah satu dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Dr., Sigit Hermawan, S.E., M.Si., mengungkapkan bahwa UMS sangat profesional dalam mengadakan kegiatan-kegiatan pendampingan seperti ini.

“UMS benar-benar tahu bagaimana cara menyusun dan mengirim proposal yang bagus dengan proses yang sangat bagus. Diawali dengan koordinasi bersama daring, kemudian bertemu di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS untuk penyusunan proposal. Kali ini pematangan untuk menyelesaikan proposal dan juga submit ke sistem Kemendikbud ristek,” jelas Sigit.

Topik yang dibahas adalah pariwisata berkelanjutan, kaitannya dengan penyediaan infrastruktur, salah satunya adalah terminal dengan konsep Mix Use.

“Jadi, jika ada wisatawan ingin ke daerah wisata dan turun ke terminal akan langsung disambut dengan fasilitas berupa hotel, mall, dan lain-lain. Diharapkan terminal tidak hanya tempat berhenti bus, namun juga memiliki fasilitas lain yang mendukung pariwisata juga. Saya dari Ekonomi maka konsen ke aspek ekonominya,” pungkasnya. (Yusuf/Humas)