You are currently viewing Jadi Salah Satu Program Unggulan, Pondok Shabran UMS Gelar Tasmi’ 5 Juz Sekali Duduk

Jadi Salah Satu Program Unggulan, Pondok Shabran UMS Gelar Tasmi’ 5 Juz Sekali Duduk

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SOLO – Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengadakan Tasmi’ Juz 1, 2, 28, 29, dan 30 Hafalan Al-Qur’an 5 Juz Sekali Duduk pada Kamis – Jumat, 11-12 Januari mendatang, di Masjid Al-Munajat, Pondok Shabran Timur.

Tasmi’ hafalan 5 Juz Sekali Duduk adalah kegiatan membaca Al-Quran dengan hafalan 5 juz yang dimulai dari Juz 30,29,28,1, dan 2 dalam satu waktu, kemudian beberapa mahasantri yang lain menyimak hafalan tersebut.

Program itu merupakan program rutin tiap semester sebagai bentuk Ujian Akhir Semester (UAS) untuk Program I’dad Pondok Shabran UMS sesuai dengan target, yaitu dalam 1 tahun harus sudah menghafal 10 juz, yang dibagi per semesternya 5 juz.

Pelaksana Teknis Ujian, Aji Rizqi Ramadhan, S.Pd., mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui daya ingat hafalan mahasantri Pondok Hajjah Nuriyah Shabran.

“Peserta Tasmi’ membaca Al-Quran dengan hafalan dan beberapa mahasantri lain menyimak, jika ada ayat yang salah kemudian bisa diingatkan,” kata Aji saat ditemui, Rabu, (10/1).

Kurikulum Pondok Shabran sendiri mewajibkan mahasantrinya untuk menghafalkan 10 Juz selama satu tahun atau 2 Semester. Semester ganjil ini, mahasantri menghafalkan 5 juz, yaitu Juz 30,29,28,1,dan 2.

Tasmi’ 5 Juz, merupakan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Tahfidz Alquran. Dalam UAS kali ini menggunakan 2 pilihan dalam metode ujian. Metode pertama yaitu Ujian Tasmi’ 5 Juz, mahasantri menyetor hafalannya 5 juz dalam satu waktu, dan metode kedua yaitu ujian sambung ayat yang juga diambil dari 5 juz tersebut. Mahasantri boleh memilih salah satu dari dua metode tersebut.

Aji memaparkan, peserta yang mendaftar Ujian Tasmi’ sebanyak 20 orang dan seluruh peserta dari angkatan 2023, kemudian dilakukan seleksi sehingga terpilihlah 12 mahasantri yang bisa mengikuti ujian tersebut.

“Tasmi’ lebih susah karena harus Setoran 5 juz dalam satu waktu, maka mahasantri yang mengikuti UAS dengan metode ini akan mendapatkan nilai A,” jelas Dosen Program I’dad itu.

Persiapan dari pihak pondok, tambah dia, sudah sangat siap untuk menyediakan tempat, sound system dan konsumsi. Dari mahasantri juga sudah sangat siap karena mereka memiliki waktu 4 hari untuk murojaah hafalannya.

Ustadz Nur Rizqi Febriandika, S.Sy., M.BA., M.SEI., selaku direktur Pondok Hajjah Nuriyah Shabran berharap dengan kurikulum baru dari Pondok Shabran itu dapat menciptakan kader-kader muhammadiyah penghafal Quran yang benar sesuai dengan tajwid dan tahsinnya.

“Ini merupakan salah satu progam unggulan sesuai dengan kurikulum Pondok Shabran UMS yang baru, dan masih banyak program unggulan lainnya. Harapannya, semoga lebih banyak kader-kader muhammadiyah yang bermunculan dan mau menempuh pendidikan di Pondok Shabran UMS dan kader-kader yang sudah lulus dari Pondok Shabran UMS dapat bermanfaat untuk umat,” pungkasnya. (Yusuf/Humas)