Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menandatangani perjanjian kerjasama dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Virama Karya (Persero), Jumat (1/3/2019). Perjanjian kerjasama ini berupa penyelenggaraan magang bersertifikat untuk mahasiswa Fakultas Teknik, khususnya saat ini yang berasal dari Prodi Teknik Sipil UMS.
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dilaksanakan di lantai 6 ruang sidang rektorat, Gedung Induk Siti Walidah UMS. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dr. Muhammad Da’I, M.Si., Apt., Wakil Rektor II, Ir. Sarjito, M.T., Ph.D., Wakil Rektor IV, Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag., Direktur PT. Virama Karya, Merlany Legitasari, serta dosen dari Fakultas Teknik UMS dan staf dari perusahaan tersebut.
Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt. menjelaskan pada tahun ini UMS telah bekerjasama dengan 7 BUMN, termasuk di dalamnya PT Virama Karya. Bahkan selain untuk Prodi Teknik Sipil, juga terdapat 2 prodi lain yang telah memiliki kerjasama magang bersertifikat BUMN ini.
“Jadi pada tahun ini kita telah bekerjasama dengan 7 BUMN, berupa penerimaan menerima mahasiswa dari UMS untuk magang, dan ini tentu merupakan awal yang baik bagi UMS tidak hanya dari fakultas teknik sebenarnya. Karena ada juga mahasiswa magang dari jurusan manajemen dan jurusan hukum,” jelasnya.
Merlany Legitasari memaparkan tentang perusahaan PT. Virama Karya secara umum. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1971. PT. Virama Karya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan engineering and management.
Perusahaan ini memang jarang diketahui sebab mereka bergerak sebagai konsultan di belakang para kontraktor karya, seperti Wijaya Karya, Waskita Karya, Jasa Marga, Angkasa Pura, dan lain sebagainya.. Perusahaan ini memberikan konsultasi seputar study dan basic design, kemudian pada saat pembangunan berlangsung mereka bergerak dalam supervisi atau pengawasan dan construction management-nya.
Adapun karya-karya perusahaan ini dalam 10 tahun terakhir yang merupakan program dari pemerintah, di antaranya jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Madura, jembatan Kelok Sembilan di Sumatera Barat, jembatan Batu Rusa di Bangka Belitung, rencana pengembangan Bandara Juwanda di Surabaya, pembangunan Bandara di Kulon Progo, dan lain sebagainya.
Merlany menjelaskan di perusahaan yang ia pimpin nantinya mahasiswa akan dilibatkan dalam proyek yang sedang mereka kerjakan. Sehingga mahasiswa dapat langsung memiliki pengalaman dalam berinteraksi bersama tenaga ahli dari PT. Virama Karya.
“Kalau di Virama Karya ini teman-teman magang mahasiswa akan kami libatkan langsung di proyek. Sehingga mereka di program ini tidak hanya datang mencari program sendiri, tetapi memang kita beri tugas agar mereka langsung berinteraksi dengan tim tenaga ahli kami,” jelasnya.
Hal ini dirasa baik karena selama ini mahasiswa magang hanya datang melakukan tugas akhir dan kerja praktik namun kurang terarah dengan baik. Biasanya mereka hanya memerlukan data-data tersebut tanpa langsung terlibat di lapangan. Sehingga program dari PT. Virama Karya dianggap baik karena dapat menambah bekal dan wawasan mahasiswa magang bagaimana keadaan di dunia kerja. (Khairul)
