You are currently viewing UMS Dukung Penyelenggaraan Bebras Indonesia

UMS Dukung Penyelenggaraan Bebras Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita

Perlombaan yang diadakan oleh Biro Bebras Indonesia merupakan bentuk apresiasi untuk para siswa dalam pembelajaran literasi informatika. Kini Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi satu-satunya perguruan tinggi penyelenggara Computational Thinking Challenge di Solo Raya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang One Day Service Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kamis (15/11/2018). Terdapat 2 sekolah dasar yang datang dalam kegiatan tersebut, yaitu SD IT Nur Hidayah dan SD Al Azhar Syifa Budi yang ada di Solo. Siswa yang datang tersebut berasal dari kelas 3 hingga 6.

Irma Yuliana, M.Eng selaku dosen Pendidikan Teknik Informatika (PTI) UMS yang juga menjadi panitia dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa Bebras di UMS merupakan Bebras Biro. Kegiatan itu dilaksanakan adalah untuk memberikan apresiasi kepada anak-anak.

“Jadi kita bisa dikatakan sebagai Bebras Biro. Jadi ada Bebras Biro dan Pusat. Kalau Bebras Biro adalah univ-univ yang menyelenggarakan challenge. Tapi sebenarnya challenge ini adalah apresiasi dan penghargaan kita kepada anak-anak yang mau belajar tentang Computational Thinking,” ungkapnya ketika ditemui.

Irma juga menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan juga karena adanya kurikulum TIK yang sempat keluar masuk. Bahkan media juga mengatakan bahwa kita telah mengalami darurat dalam hal literasi digital.

“Sebenarnya kita berangkat dari kurikulum TIK yang sempat keluar masuk, padahal kalau tantangan sekarang ini, itu adalah model literasi digital yang sebenarnya kalau di media bilang kita sudah darurat. Mulai dari aplikasi hingga penggunaan mereka dalam TIK yang sebenarnya kurang optimal,” jelasnya.

Kurang optimalnya tersebut diberikan contoh mengenai penggunaan handphone. Kini anak-anak telah banyak yang dipegangi handphone oleh orang tuanya, namun alat tersebut hanya mereka gunakan untuk bermain game. Anak-anak jarang di arahkan untuk bisa berkreasi atau berpikir seperti itu, padahal awalnya komputer sendiri dibuat untuk berpikir seperti manusia.

Irma berharap melalui kegiatan ini UMS dapat mengawal anak-anak dalam dunia informatika. Selain itu juga dia berharap agar mahasiswa di UMS dapat lebih termotivasi untuk belajar.

“Kita berharap dapat memberikan kontribusi terutama dari PTI untuk mengawal informatika ini agar anak-anak tidak hanya menjadi user tapi creator juga. Kemudian juga memompa semnagat mahasiswa informatika terutama, agar mereka dapat lebih terpacu dan bersemangat untuk belajar,” harapnya. (Khairul)