ums.ac.id, SOLO – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan pembekelan dan pelepasan calon alumni FEB UMS, di Gedung Auditorium Moh. Djazman, UMS, pada Selasa (19/12).
Wakil Dekan III FEB UMS Imronudin, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa pada periode ini sebanyak 167 mahasiswa FEB UMS akan mengikuti wisuda pada 23 Desember mendatang di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Imronuddin melanjutkan laporannya menyebutkan calon wisudawan terbaik berasal dari Proodi Manajemen dengan IPK 3.75, diraih oleh Raflinda Dian Sholikhin. Selanjutnya dari Prodi Akuntansi diraih oleh Chesarisa Nugraheni Putri, Prodi Manajemen Double Degree diraih oleh Dinni Rachma Ragil Agustin, dan dari Prodi Ekonomi Pembangunan diraih oleh Dea Prassetianwar.
Dalam kesempatan tersebut, Prof., Dr., Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si., selaku Dekan FEB UMS memberikan beberapa pesan kepada para calon alumni.
“Setelah anda dapat ijazah, nah sekarang ketemu dengan dunia nyata yang sebenarnya. Paling banter kuliah salah, dimarahi dosen, nilainya tidak seperti yang anda harapkan,” tuturnya.
Kalau di kehidupan nyata, segala hal harus direncanakan dengan baik. Sedikit kesalahan bisa mempunyai implikasi yang serius. Jadi saat sudah menjadi sarjana, maka diharapkan pula menjadi dewasa.
“Ketika nerima ijazah itu tidak hanya kemudian di belakang nama anda ada gelar akademik, tapi juga seharusnya dari sisi mentalitas anda jadi dewasa, lebih bertanggung jawab,” pesan Dekan FEB UMS itu.
Dia menegaskan, calon alumninya seharusnya mengerti apa yang mereka lakukan akan memiliki dampak di kehidupan. Itu lah yang penting ketika menjadi sarjana.
“Semoga anda sukses. Setelah nanti anda di wisuda bisa mendapatkan apa yang di rencanakan, kemudian mendapatkan yang terbaik,” harap Anton menutup pesannya.
Pada sesi pembekalan kepada calon alumni, FEB UMS menghadirkan alumni yang saat ini menjadi Ketua Ikatan Alumni Manajemen UMS, Muhammad Rofiq Widyawan, S.E.
Sebelum menjadi pengusaha, Rofiq pernah menjadi seorang corporate planner yang bertugas untuk merumuskan tujuan dan visi-misi dari perusahaan. Dia berbagi pesan bahwa ketika di dunia usaha terutama ketika menjadi bagian dari perusahaan orang lain, calon alumni harus lebih cermat ketika melihat perusahaan.
“Hati-hati bahwa di perusahaan itu kadang ada titik atau kebijakan tidak jangka panjang,” ujarnya.
Perusahaan bisa menawarkan pekerjaan, kemudian pekerjaan selesai, dan mencari yang baru. Jangan sampai terjebak di perusahaan dan menjadi proyek yang dimanfaatkan oleh perusahaan.
“Cermati MoU sebelum njenengan merasa bangga masuk di dalamnya,” tegas Rofiq.
Dia juga berpesan, agar setelah wisuda tidak bersantai-santai, tetapi segera merencanakan ke tahap berikutnya. Dia juga berharap IKA menjadi wadah sinergi bagi semua alumni. (Maysali/Humas)
